Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ikan Seribu, Bukan Ikan Teri!

Kompas.com - 21/10/2012, 14:30 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Saat pertama kali menginjakan kaki di tanah suku Mandar, makanan pertama yang saya coba adalah tumisan Ikan Seribu. Awalnya, saya pikir ini adalah sejenis ikan teri. Oleh orang Mandar, ikan ini biasa disebut dengan ikan penja.

Sampai seorang teman menuturkan bahwa ikan seribu ya ikan seribu. Ia berbeda dengan ikan teri dan hanya ada di perairan Sulawesi Barat seperti di kawasan Teluk Mandar. Suku Mandar mendiami kawasan Provinsi Sulawesi Barat.

Saat di Majene, saya pun mampir ke pasar tradisional tepat di belakang Tempat Pelelangan Ikan. Tujuannya sudah jelas, membawa pulang ikan seribu. Setelah memasuki pasar hingga nyaris ke bagian belakang, sampailah ke seorang ibu yang berjualan ikan.

Ada beberapa ember berisikan ikan seribu. Di sebelahnya adalah ikan teri. Jika disandingkan dan dilihat dari kejauhan, seakan tak ada bedanya. Namun, saat diamati lebih seksama, bentuknya memang berbeda.

Ikan seribu lebih padat, tak gepeng seperti ikan teri dan ukurannya lebih kecil. Bisa dibilang seperti teri medan namun berukuran lebih “gendut”. Ikan seribu ternyata memiliki beberapa jenis dengan harga yang berbeda-beda.

Ikan seribu ini hanya muncul di musim-musim tertentu. Di kala musim ikan seribu, harganya tentu bisa murah. Di luar musim, harganya bisa mencapai Rp 35.000 per kilogram tergantung daerahnya dan jenis ikannya. Untuk mencobanya, Anda bisa membelinya hanya setengah kilogram terlebih dahulu.

Ikan seribu biasa ditumis sederhana dengan bumbu seperti bawang merah, cabai, tomat, dan sedikit minyak kelapa. Walau bumbunya sederhana, rasa gurih dan kenyal ikan seribu begitu enak. Ikan seribu biasanya diolah dengan cara diasinkan dan dikeringkan seperti teri medan.

Selain ikan seribu, di pasar tradisional ini, pengunjung bisa membeli ikan cakalang asap dan ikan tuna asap. Beli pula asam mangga yang merupakan irisan mangga muda yang dikeringkan. Asam mangga ini memberi rasa asam menyegarkan seperti asam jawa.

Orang Mandar biasa menggunakan asam mangga untuk makanan berkuah. Cara penggunaannya sama seperti asam jawa. Sebelum digunakan, asam mangga dicuci terlebih dahulu, baru dimasukkan dalam kuah yang dimasak.

Serunya jika datang pagi-pagi di pasar ini, pengunjung bisa membeli aneka jajanan atau kue-kue tradisional khas Mandar di pasar ini. Cocok untuk sarapan pagi. Sebagian besar merupakan olahan pisang. Coba juga jape yang terbuat dari singkong. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

    Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

    Travel Tips
    Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

    Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

    Travel Tips
    Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

    Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

    Travel Update
    Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

    Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

    Travel Update
    Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

    Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

    Travel Update
    Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

    Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

    Travel Update
    Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

    Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

    Travel Tips
    Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

    Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

    Travel Update
    5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

    5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

    Jalan Jalan
    4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

    4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

    Jalan Jalan
    Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

    Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

    Jalan Jalan
    Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

    Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

    Travel Update
    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    Travel Tips
    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com